Kami segenap pengurus dan anak yatim di Yayasan Suara Yatim mengucaapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1438 H. Salam Bahagia untuk semua donatur, simpatisan dan pendukung Yayasan Suara Yatim dimanapun berada.
Semoga keberkahan selalu tercurah dari Allah swt. sehingga segala usaha dan amal baik kita senantiasa diberikan kemudahan dan nilai ibadah yang tiada putus-putusnya.
Hari Raya Qurban tahun ini Yayasan Suara Yatim merupakan tahun pertama melaksanakan Perayaan Qurban sejak berdirinya di awal tahun 2017 ini.
Terimakasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada segenap donatur yang telah sudi dan berkenan untuk menyisihkan sebagian hartanya bagi yayasan Suara Yatim baik berupa shodaqoh, infaq dan wabilkhusus berupa Qurban.
Sepenggal Cerita Tentang Qurban
Kita menyembelih hewan qurban sebagai salah satu sunnah rosul yang kita contoh dari para Nabi dan Rosul. Sejak Nabi Adam sebenarnya sudah ada perintah berqurban yang ketika itu diperintahkan kepada Habil dan Qabil untuk mempersembahkan qurban.
Allah berfirman yang artinya :
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!”. Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa”.(Al-Maidah : 27)
Namun yang sangat difahami oleh semua umat islam adalah sejak Nabi Ibrohim menerima printah Allah untuk mengorbankan Ismail putra satu-satunya yang sangat dicintai.
Betapa berat rasanya berqurban jika yang harus dikorbankan adalah putranya yang sangat didambakan dan dicintainya. Namun begitulah ujian yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim. Dengan keikhlasan yang luar biasa Nabi Ibrahim bisa “lulus” dan tuntas melaksanakan ujiannya.
Allah berfirman yang artinya :
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (As-Shaffat : 102)
Bayangkan…. betapa ikhlasnya…Bapak dan anak sama-sama “bulat” dalam mengabdikan dirinya kepada perintah Allah swt. Sehingga pengorbanan yang luarbiasa bisa terlaksana.
Bukankah pada waktu itu Nabi Ibrahim maupun Ismail tidak tahu kalau Allah hendak menggantinya dengan domba yang disembelihnya…?
Keikhlasan yang besar telah menjadikan iblis “menangis” karena gagal menggoda Ayah dan Anak yang memiliki keteguhan dan keikhlasan dalam melaksanakan perintah Allah swt.
Bercermin dengan kisah diatas maka jika saat ini kita berqurban dengan menyembelih hewan qurban berupa kambing, sapi, unta maka belum seberapa jika dibanding dengan Nabi Ibrahim yang diperintah mengorbankan anak satu-satunya yang sekian lama ditunggu kehadirannya.
Itulah bentuk kasih sayang Allah kepada ummatNya…, bahwa untuk melaksanakan qurban kita saat ini tidak seperti yang diperintahkan kepada nabi Ibrahim. Cukup dengan menyembelih kambing atau sapi atau hewan qurban yang ditetapkan dalam syariat. Itu saja masih diberikan keleluasaan…”bagi yang mampu” bagi yang belum mampu berqurban masih dimaklumi.
Bagaimana jika perintahnya sama denegan yang diperintahkan kepada nabi Ibrahim….jangan-jangan tidak satupun yang melaksanakan.
Maka marilah kita bersyukur…., dan mengertilah bahwa Allah telah memberikan berjuta kasih sayang kepada kita ummatNya. Sudah menjadi kewajiban bagi yang mampu untuk berqurban tanpa harus menunda tahun depan.
Selamat Hari Raya Idul Adha 1438 H….., Selamat BerQurban ! Semoga qurban kita diterima oleh Allah SWT.
Wassalam.